Seiring berjalannya waktu, pemberitaan mengenai kian kondusifnya ekosistem Esports Indonesia turut diiringi dengan sejumlah pemberitaan bernada miring lainnya. Kian, pemberitaan mengenai kesuksesan atlet Esports profesional, hingga penghasilan milyaran Rupiah-nya, mungkin menimbulkan anggapan bahwa dunia Esports yaitu dunia impian, atau kehidupan yang bergelimang dengan kemudahan dan harta.Faktanya, dunia Esports di Tanah Air tidak luput pula dari beberapa nilai yang memunculkan perhatian khusus. Di samping adanya kebenaran akan pemberitaan media tentang kesuksesan seseorang selepas menjadi pemain Esports profesional, terdapat aspek-aspek lain yang harusnya tak kita acuhkan hanya karena kebaikan yang bisa dijanjikan dari industri Esports. Sayangnya, banyak kalangan yang memang hanya mengincar “enaknya saja”, atau berharap mendapatkan semuanya dengan instan. Pernahkah terpikirkan adanya risiko menjadi seorang atlet Esports https://esportsku.com ?Maka wawasanmu kian luas, perlu kamu ketahui bahwa terdapat risiko yang mengiringi seorang atlet profesional Esports Indonesia, terutama dari segi hambatan yang harus dilewati selama melakoni usaha dalam meraih asa.Pada dasarnya, berkiprah di industri Esports Tanah Air menuntut seseorang untuk selalu menampakkan konsistensi, seperti halnya sekiranya kita menggeluti suatu bidang lainnya. Padahal bermain game online mungkin telah dijelaskan sebagian orang, melainkan talenta yang bertahan dan terus diasah tidak ditemukan di segala orang.Layaknya kompetisi pada cabang olahraga lainnya, keberhasilan seorang pemain diatur dari prestasinya. banyak prestasi yang diraih, semakin tinggi pula peringkat pemain tersebut dalam papan poin, dan kian bagus pula reputasinya. dari itu, sebagai seorang atlet profesional di bidang Esports, seseorang sepatutnya siap mendapat tuntutan untuk terus berlatih, mempertahankan ketrampilan bermainnya, serta terus mencetak prestasi agar bisa bertahan di dunia yang benar-benar kompetitif dan dinamis ini.Lebih lanjut, menjadi seseorang yang berkarir di industri Esports belum menjamin kekayaan dalam jumlah besar yang bisa diterima. Selanjutnya telah banyak model yang, pada kesudahannya, menjadi pandangan baru bagi beraneka kalangan pemain Esports, kegagalan dalam aksi di satu turnamen dan yang lain akan mendorong pemain tersebut untuk mengeluarkan semakin banyak biaya, misalnya untuk pelatihan dan fasilitas pensupportnya.Terakhir, perlu diakui juga bahwa ada kemungkinan gemerlap industri Esports di Tanah Air tak bertahan untuk rentang waktu yang lama. ini juga disupport dengan hasil studi yang memperlihatkan bahwa kecakapan seseorang untuk bermain game online hanyalah pada kisaran umur 17 hingga 25 tahun. Sebagai akibatnya, sebagian orang cuma memiliki sedikit waktu untuk benar-benar tampil prima dengan ketrampilan maksimalnya.Banyak aspek lain yang dapat pula menjadi risiko seseorang menjadi atlet atau pemain Esports profesional. Penjelasan di atas bisa menguatkan bahwa industri Esports Indonesia hadir layaknya dua muka pada satu mata uang, terdapat sisi baik dan buruknya.